Halaman Download

Halaman Download II

On 07 Sep 2012 |0 comments

Bismillah.. Pada halaman ini kami menyambung dari postingan pertama (Download I), pada yang kedua ini kami mempostingkan dari beberapa website-website luar

Halaman Download I

On 07 Sep 2012 |0 comments

Bismillah.. Disini kami mencoba mengumpulkan beberapa file islami dari berbagai sumber agar memudahkan dalam mendapatkannya, cara mendownload klik tulisan (

Akidah

Ngalap Berkah yang Syirik dan Bid'ah

On 30 Aug 2012 |1 comments

Komisi Fatwa Kerajaan Saudi Arabia, Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’ mendapat pertanyaan sebagai berikut,“Kami sangat ingin Anda sekalian

Cara Mudah Meraih Berkah

On 30 Aug 2012 |0 comments

Segala puji bagi Allah, Maha Pemberi Keberkahan. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya. Ba

Akhlaq dan Nasehat

Hak-hak Dalam Berteman

On 01 Sep 2012 |0 comments

Oleh: Al-Ustadz Abdurrahman MubarakIslam mengajarkan untuk menunaikan hak semua orang yang mempunyai hak. Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam berkata kepad

Kematian adalah Kepastian, Apa Yang Sudah Engkau Siapkan?

On 30 Aug 2012 |0 comments

Oleh: Al-Ustadz Abul Abbas Muhammad IhsanKematian adalah sebuah ketetapan. Jika telah datang waktunya, tak satu pun makhluk yang mampu menangguhkannya. Sudahk

Manhaj

Prinsip-Prinsip Imam Asy-Syafi’i Dalam Beragama

On 25 Aug 2012 |0 comments

PRINSIP PERTAMA Pedoman Agama Adalah Al-Qur’an Dan Hadits Sesuai Pemahaman Salaf, Bukan Akal Dan FilsafatPedoman Imam Syafi’i Dalam BeragamaSesungguhnya p

Kedudukan Sunnah Dalam Menyikapi Penguasa Negeri

On 19 Aug 2012 |0 comments

بسم الله الرحمن الرحيم إن الحمد لله نحمده و نستعينه و نستغفره و نعوذ بالله من شرور أنفسنا و من سيئات أعمالنا من يهده الله فلا مضل له و من يضلل فلا هادي له و أش

Other Recent Articles

Halaman Download II

On 07 Sep 2012 | 0 Comments

Bismillah.. Pada halaman ini kami menyambung dari postingan pertama (Download I), pada yang kedua ini kami mempostingkan dari beberapa website-website luar

Halaman Download I

On 07 Sep 2012 | 0 Comments

Bismillah.. Disini kami mencoba mengumpulkan beberapa file islami dari berbagai sumber agar memudahkan dalam mendapatkannya, cara mendownload klik tulisan (

Hukum Membunuh Binatang Saat Istri Hamil

On 07 Sep 2012 | 0 Comments

Pertanyaan:   Termasuk pamali yang tersebar di masyarakat, ketika istri hamil, suami tidak boleh membunuh apapun. Karena bisa menyebabkan anaknya caca

Hak-hak Dalam Berteman

On 01 Sep 2012 | 0 Comments

Oleh: Al-Ustadz Abdurrahman MubarakIslam mengajarkan untuk menunaikan hak semua orang yang mempunyai hak. Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam berkata kepad

Bolehkah Membatalkan Puasa Qadha?

On 30 Aug 2012 | 0 Comments

Ingin Membatalkan Qadha Puasa  Pertanyaan:Assalamu’alaikumUstadz, bolehkah membatalkan puasa qadha?Dari: NukeJawaban:Wa’alaikumussalamAlhamdulillah, was s

Ngalap Berkah yang Syirik dan Bid'ah

On 30 Aug 2012 | 1 Comments

Komisi Fatwa Kerajaan Saudi Arabia, Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’ mendapat pertanyaan sebagai berikut,“Kami sangat ingin Anda sekalian

Sebelum Melintasi Shirot

By Unknown on Saturday, 14 January 2012 0 comments

Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, para sahabat dan seluruh kaum muslimin yang senantiasa berpegang teguh pada sunnah Beliau sampai hari kiamat.

Pada hari Kiamat kelak, seluruh manusia akan digiring ke Surga atau ke Neraka, yang merupakan tempat kembali terakhir bagi seluruh hamba. Rasulllah shallallahu ‘alaihi was sallam telah mengabarkan kepada kita bahwa setiap umat pada hari itu akan diperintahkan untuk mengikuti sesembahan yang dahulu mereka sembah di dunia. Yang dahulu menyembah matahari, akan mengikuti matahari. Demikian pula yang menyembah bulan, patung, Fir’aun dan berhala-berhala yang lain, akan mengikuti sesembahannya. Tuhan-tuhan palsu itu akan dilemparkan ke Neraka bersama penyembahnya. Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّكُمْ وَمَا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللهِ حَصَبُ جَهَنَّمَ
أَنْتُمْ لَهَا وَارِدُوْنَ (98)

“Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah, adalah umpan Jahannam, kamu pasti masuk ke dalamnya.” (QS. Al-Anbiyaa’: 98)

Demikianlah tuhan-tuhan palsu itu akan dimasukkan ke dalam Neraka bersama penyembahnya. Orang-orang yang menyembah Fir’aun di dunia, niscaya akan mengikuti Fir’aun ke Neraka. Allah Ta’ala berfirman:

يَقْدُمُ قَوْمَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَوْرَدَهُمُ النَّارَ وَبِئْسَ الْوِرْدُ الْمَوْرُوْدُ (98)

“Ia (Fir’aun) berjalan di muka kaumnya pada hari Kiamat lalu memasukkan mereka ke dalam Neraka. Dan Neraka itu adalah seburuk-buruk tempat yang didatangi.” (QS. Huud: 98).

Barangkali di antara kita ada yang bertanya, “Apakah semua yang disembah selain Allah pasti dimasukkan ke Neraka bersama penyembahnya? Bagaimana dengan Nabi dan juga orang sholih yang disembah di dunia?”

Sesungguhnya para wali Allah yang disembah di dunia, tidak akan dimasukkan ke dalam Neraka beserta penyembahnya. Syaikh Muhammad bin Sholih al-‘Utsaimin rahimahullah, di dalam kitabnya Tafsiir Juz ‘Amma, hal. 69, mengatakan bahwa Allah mengecualikan para wali-Nya yang disembah selain Allah, mereka tidak akan dilempar ke Neraka sebagaimana sesembahan yang lain. Karena Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ الَّذِيْنَ سَبَقَتْ لَهُمْ مِنَّا الْحُسْنَى أُولَئِكَ عَنْهَا مُبْعَدُوْنَ (101)
لاَ يَسْمَعُوْنَ حَسِيْسَهَا وَهُمْ فِي مَا اشْتَهَتْ أَنْفُسُهُمْ خَالِدُوْنَ (102)

“Bahwasanya orang-orang yang telah ada untuk mereka ketetapan yang baik dari Kami, mereka itu dijauhkan dari Neraka. Mereka tidak mendengar sedikitpun suara api Neraka, dan mereka kekal dalam menikmati apa yang diingini oleh mereka.” (QS. Al-Anbiyaa’: 102 – 103).

Para menyembah matahari, bulan, patung dan berhala lainnya, akan digiring mengikuti sesembahannya ke Neraka. Adapun yang menyembah Nabi atau orang sholih, maka mereka akan mengikuti syaithon yang wujudnya telah diserupakan dengan Nabi atau orang sholih, kemudian mereka berjatuhan ke Neraka.

Kaum muslimin yang kami muliakan, masih ingatkah kita tentang telaga Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang ada di padang Mahsyar?! Bagaimana rasa, warna dan aroma airnya? Barangsiapa yang meminum airnya, niscaya tidak akan haus lagi selamanya. Demikianlah keadaan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, telah hilang rasa hausnya setelah meminum airnya. Adapun orang-orang kafir dan musyrik, mereka menderita kehausan yang amat sangat. Mereka digiring ke Neraka yang ditampakkan sebagai fatamorgana, seakan-akan genangan air yang menyejukkan, sehingga mereka bersemangat mendatanginya dan berharap untuk bisa meminum airnya. Dan akhirnya mereka pun berjatuhan ke dalamnya. (Disarikan dari Ensiklopedia Kiamat, Dr.’Umar Sulaiman al-Asyqar, hal. 476-486).

Bagaimana Cara Mereka Digiring Ke Neraka?
Orang-orang kafir digiring ke Neraka secara berkelompok. Allah Ta’ala berfirman:

وَسِيْقَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا إِلَى جَهَنَّمَ زُمَرًا (71)

“Orang-orang kafir dibawa ke Neraka Jahannam berombong-rombongan.” QS. Zumar: 71)

Yakni berkelompok seperti kawanan binatang yang berjalan secara bergerombol. Mereka diteriaki dari sana-sini sebagaimana yang dilakukan seorang pengembala yang sedang menggiring sapi-sapi atau kambing-kambingnya. Adapun yang menggiring mereka ketika itu adalah Malaikat Zabaniyah, sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibnu Katsir rahimahullah dalam kitab tafsirnya untuk Surat al-Fushshilat ayat 19. (Ensiklopedia Kiamat, hal. 479).

Orang-orang kafir ini digiring ke Neraka dengan diseret di atas wajah-wajah mereka. Allah Ta’ala berfirman:

يَوْمَ يُسْحَبُوْنَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوْهِهِمْ ذُوقُوا مَسَّ سَقَرَ (48)

“(Ingatlah) pada hari mereka diseret ke Neraka atas muka mereka. (Dan dikatakan kepada mereka): “Rasakanlah sentuhan api Neraka!” (QS. Qomar: 48)

Dalam ayat yang lainnya, Allah Ta’ala berfirman:

الَّذِيْنَ يُحْشَرُوْنَ عَلَى وُجُوْهِهِمْ إِلَى جَهَنَّمَ أُولَئِكَ شَرٌّ مَكَانًا وَأَضَلُّ سَبِيْلاً (34)

“Orang-orang yang dihimpunkan ke Neraka Jahannam dengan diseret atas muka-muka mereka, mereka itulah orang yang paling buruk tempatnya dan paling sesat jalannya.” (QS. Al-Furqon: 34)

Sungguh Allah Ta’ala yang menjadikan seseorang berjalan di atas kedua kakinya di dunia, mampu untuk membuat mereka berjalan di atas wajahnya pada hari Kiamat. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Melihat Allah Di Padang Mahsyar
Kaum muslimin yang kami muliakan, semoga Allah Ta’ala senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita. Setelah para penyembah berhala digiring ke Neraka, maka yang tersisa hanyalah orang-orang beriman yang menyembah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Namun di antara orang-orang mukmin itu sendiri ada orang-orang munafiq. Allah Ta’ala menghampiri mereka di padang Mahsyar dan berfirman: “Apakah yang sedang kalian tunggu-tunggu?” Mereka menjawab, “Kami sedang menunggu Rabb kami.” Lalu Allah Ta’ala menyingkap betis-Nya yang mulia dan mereka pun mengenalinya. Lalu mereka pun bersujud, akan tetapi orang-orang munafiq tidak mampu melakukannya.

Para sahabat pernah bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, apakah kami nanti bisa melihat Allah pada Hari Kiamat? Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

هَلْ تُضَارُّوْنَ فِي الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ لَيْسَ دُونَهُ سَحَابٌ؟
قَالُوا: لاَ يَا رَسُولَ اللهِ،
قَالَ: فَإِنَّكُمْ تَرَوْنَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَذَلِكَ،
يَجْمَعُ اللهُ النَّاسَ فَيَقُوْلُ: مَنْ كَانَ يَعْبُدُ شَيْئًا فَلْيَتَّبِعْهُ

“Apakah kalian kesulitan melihat bulan purnama yang tidak tertutupi awan?” Para sahabat menjawab, “Tidak wahai Rasulullah.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Demikianlah kalian melihat Allah pada hari Kiamat. Allah mengumpulkan manusia, lalu Allah berfirman: “Barangsiapa yang menyembah sesuatu, hendaklah ia mengikuti sesembahannya itu.”

 فَيَتْبَعُ مَنْ كَانَ يَعْبُدُ الشَّمْسَ، وَيَتْبَعُ مَنْ كَانَ يَعْبُدُ الْقَمَرَ،
وَيَتْبَعُ مَنْ كَانَ يَعْبُدُ الطَّوَاغِيْتَ،
وَتَبْقَى هَذِهِ اْلأُمَّةُ فِيهَا مُنَافِقُوْهَا،
فَيَأْتِيْهِمُ اللهُ فِي غَيْرِ الصُّوْرَةِ الَّتِي يَعْرِفُوْنَ،
فَيَقُوْلُ: أَنَا رَبُّكُمْ، فَيَقُوْلُوْنَ: نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْكَ،
هَذَا مَكَانُنَا حَتَّى يَأْتِيَنَا رَبُّنَا، فَإِذَا أَتَانَا رَبُّنَا عَرَفْنَاهُ

Maka para penyembah matahari mengikuti sesembahannya, para penyembah bulan mengikuti sesembahannya, dan para penyembah thoghut mengikuti sesembahannya, hingga yang tersisa hanyalah umat ini yang di dalamnya terdapat orang-orang munafiq dari kalangan mereka. Lalu Allah mendatangi mereka dalam wujud yang tidak mereka kenali. Allah Ta’ala berfirman: “Aku adalah Rabb kalian!” Mereka menjawab, “Kami berlindung kepada Allah dari engkau. Kami akan tetap di sini sampai Rabb kami datang kepada kami. Apabila Rabb kami datang, kami pasti dapat mengenali-Nya.”

فَيَأْتِيهِمُ اللهُ فِي الصُّوْرَةِ الَّتِي يَعْرِفُوْنَ، فَيَقُوْلُ: أَنَا رَبُّكُمْ،
فَيَقُوْلُوْنَ: أَنْتَ رَبُّنَا، فَيَتْبَعُوْنَهُ وَيُضْرَبُ جِسْرُ جَهَنَّمَ،
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
فَأَكُوْنُ أَوَّلَ مَنْ يُجِيْزُ وَدُعَاءُ الرُّسُلِ يَوْمَئِذٍ: اللَّهُمَّ سَلِّمْ سَلِّمْ

Maka Allah mendatangi mereka dengan wujud yang mereka kenali. Allah Ta’ala berfirman: “Aku adalah Rabb kalian!” Mereka menjawab, “(Benar), Engkau adalah Rabb kami.” Maka mereka pun mengikuti-Nya. Lalu jembatan (shirot) dibentangkan di atas Neraka Jahannam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Akulah yang pertama kali diijinkan (untuk melintasinya). Dan do’a para Rasul ketika itu adalah : “Ya Allah, selamatkan… selamatkan…” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 6088 dan Muslim, no. 267)

Dalam redaksi yang lain disebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

فَيَقُوْلُ: هَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُ آيَةٌ فَتَعْرِفُوْنَهُ بِهَا؟ فَيَقُوْلُوْنَ: نَعَمْ،
فَيُكْشَفُ عَنْ سَاقٍ فَلاَ يَبْقَى مَنْ كَانَ يَسْجُدُ لِلَّهِ مِنْ تِلْقَاءِ نَفْسِهِ إِلاَّ أَذِنَ اللهُ لَهُ بِالسُّجُوْدِ،
وَلاَ يَبْقَى مَنْ كَانَ يَسْجُدُ اتِّقَاءً وَرِيَاءً إِلاَّ جَعَلَ اللهُ ظَهْرَهُ طَبَقَةً وَاحِدَةً
كُلَّمَا أَرَادَ أَنْ يَسْجُدَ خَرَّ عَلَى قَفَاهُ

Allah Ta’ala berfirman: “Apakah antara kalian dan Rabb kalian ada tanda yang kalian dapat mengenali-Nya?” Mereka menjawab: “Ya.” Lalu Allah menyingkap betis-Nya. Maka semua orang yang dahulu bersujud kepada Allah karena ingin bertemu dengan-Nya, Allah mengijinkannya bersujud. Adapun orang-orang (munafiq) yang dahulu bersujud karena sekedar ingin menjaga jiwa dan hartanya, atau karena riya’ (ingin dilihat orang lain), Allah menjadikan tulang punggungnya menyatu (tidak ada ruasnya), sehingga setiap kali hendak bersujud, mereka jatuh ke belakang.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 6088 dan Muslim, no. 269)

Inilah makna firman Allah Ta’ala:

يَوْمَ يُكْشَفُ عَنْ سَاقٍ وَيُدْعَوْنَ إِلَى السُّجُوْدِ فَلاَ يَسْتَطِيْعُوْنَ (42)

“Pada hari ketika betis disingkapkan, dan mereka dipanggil untuk bersujud; maka mereka tidak kuasa (bersujud).” (QS. Qolam: 42)

Sumber : Buletin At-Taubah Edisi ke-36

Category: Akidah , Lain-Lain , Surga-Neraka

0 comments:

Post a Comment